Saat ini aku sudah lulus dan sudah berkali-kali melamar pekerjaan ke sana-kemari namun belum ada hasil. Semua lamaran yang kukirimkan selalu kandas. Pernah aku dipanggil oleh sebuah perusahaan untuk test di Surabaya. Aku pun berangkat ke Surabaya dan lolos tes penyaringan pertama. Saat itu sainganku tinggal 5 orang untuk memperebutkan satu posisi, yaitu bagian pemasaran. Akan tetapi rupanya keberuntungan belum berpihak kepadaku. Aku harus gigit jari untuk kesekian kalinya, karena aku dinyatakan gagal pada saat wawancara.
Sedih dan putus asa rasanya. Aku merasa seolah-olah hidup ini tiada berguna. Aku menjadi malas untuk melamar lagi. Toh paling-paling gagal. Pernah pula ada yang menawari untuk mengisi lowongan menjadi PNS. Tetapi orang tuaku harus menyediakan 75 juta untuk pegawai dengan ijasah sarjana! Gila..!! Jaman susah begini darimana mendapatkan 75 juta! Sedangkan uang 75 ribu perak aja enggak punya! Bagaimana mau bayar 75 juta buat jadi PNS! Memang boleh dibayar pakai daun! Ada-ada saja orang gila yang menawari pekerjaan tapi harus bayar! Hanya orang goblok aja yang mau bayar segitu! Masak mau kerja untuk nyari uang malah harus bayar! Dunia sudah terbalik memang, orang kerja bukannya dapat uang malah kehilangan uang!
Sejak saat itu aku jadi alergi sama yang namanya PNS! Paling mereka pada jadi PNS boleh dapat nyogok! Tidak seperti dulu, menjadi pegawai benar-benar didasari oleh kompetensi dan kapabilitas! Kalau sekarang bulshit, kalau ada yang bilang masuk PNS tanpa sogokan! Makanya tidak mengherankan kalau mereka saat ini sibuk nyari pungli dan korupsi buat ngembaliin modal saat nyogok dulu! Habis kalau mengandalkan gaji saja entah kapan balik modal alias kerja makan gaji uang sendiri!
Padahal kalau dipikir-pikir uang 75 juta mending buat modal usaha apa kek! Jual cabai kek atau yang paling gampang dan enggak bakalan rugi buat modal untuk buka panti pijat! Ditanggung dapat gaji lebih besar dari PNS dan tiap hari bisa minta dipijat gratis.. Tis.. Tis.. Tis! Iya nggak? Nah berhubung aku enggak punya 75 juta ya terpaksa gigit jari aja sambil mijat-mijat kepala sendiri!
Saat lagi pusing-pusingnya mikirin susahnya nyari kerja tiba-tiba ada telpon dari kakak sepupuku yang ada di Jakarta kalau koleganya seorang pengusaha dari Korea membutuhkan asisten yang bisa bahasa Inggris untuk membantunya. Spontan aku merasa memperoleh harapan baru! Dunia yang tadinya kulihat gelap sekarang kembali cerah! Dengan semangat 45 esoknya aku segera berangkat ke Jakarta dengan kereta Senja Bengawan! Yah.. Saat ini aku baru mampu menggunakan kereta ini, walaupun tidak nyaman tetapi sangat membantu dengan harga tiket yang sangat terjangkau.
Pagi-pagi sekali aku sudah sampai di Stasiun Tanah Abang. Lalu dengan naik Kopaja jurusan Tanah Abang-Ciledug aku meneruskan perjalanan ke rumah kakak sepupuku di daerah Ciledug. Kemudian setelah mandi dan sarapan aku ikut kakaku berangkat ke kantornya untuk diperkenalkan dengan koleganya yang membutuhkan asisten.
Membuat wanita melakukan apapun dalam waktu 7 hari mau? Baca rahasianya klik disini
Oh iya aku belum sempat memperkenalkan kakak sepupuku. Kakak sepupuku ini adalah anak dari kakaknya bapakku. Mas Kris aku biasa memanggilnya demikian sudah beristri dan punya dua anak laki-laki yang masih balita. Ia kira-kira 7 tahun di atasku. Istrinya, Mbak Sarah adalah gadis dari Bali. Darah balinya masih kelihatan dari bentuk matanya yang sebesar jengkol. Nah Mas Kris ku ini sehari-harinya bekerja di salah satu perusahaan dagang milik orang Korea di Jakarta sehingga ia mempunyai banyak kenalan orang Korea, yang merupakan teman bosnya. Akhirnya saat-saat yang mendebarkan pun tiba. Aku diperkenalkan dengan Mr. Park seorang importir rotan. Ia membutuhkan asisten karena dalam waktu dekat ia akan membuka perusahaan dagang di Jakarta. Ia sangat membutuhkan orang yang dipercaya untuk membantunya karena ia akan selalu mondar-mandir Jakarta-Seoul sehingga perlu mencari asisten yang dapat dipercayanya jika ia tidak ada. Orang Korea terkenal diiplin dan ketat.
Makanya mereka akan mencari orang berdasarkan referensi dari teman-teman Koreanya. Kakak sepupuku termasuk orang yang cukup dipercaya oleh orang Korea karena ia sudah bekerja ikut orang Korea selama 10 tahunan dan tidak pernah berganti-ganti boss. Makanya tidak mengherankan kalau ia diminta tolong mencarikan kenalan yang bisa dipercaya. Dan atas kejujurannya aku pun ikut memperoleh keberuntungan. Entah dengan cara apa aku nanti dapat membalas jasa kakak sepupuku ini.
Singkat cerita, aku saat ini bekerja ikut Mr. Park. Aku membantunya menterjemahkan saat ia bertemu dengan para pengrajin rotan, baik dari daerah Bogor, Tangerang maupun dari Cirebon, Solo atau Jepara. Aku sangat beruntung karena dengan ikut Mr. Park aku jadi tambah pengalaman mengunjungi kota-kota sentra kerajinan rotan di Cirebon, Jepara bahkan ke kotaku Solo. Tidak terasa sudah empat tahun aku bekerja ikut Mr. Park. Rupanya Mr. Park cukup percaya kepadaku hingga aku pernah diajaknya jalan-jalan ke Korea dan ke Malaysia. Sekali lagi aku sangat beruntung! Bayangkan tanpa harus keluar 75 juta buat nyogok, aku bisa jalan-jalan ke luar negeri lagi!
Mr. Park sudah punya punya istri dan tiga orang anak di Korea. Anaknya yang paling besar bahkan sudah kuliah di USA. Aku sendiri sudah kenal dengan mereka saat aku diajak ke Korea dulu. Oh ya umur Mr. Park sekarang mungkin sekitar 51 tahunan. Tetapi ia tampak lebih muda dibandingkan usianya. Orangnya tidak galak bahkan cenderung suka membanyol. Salah satu banyolan konyol yang sering membuat para pengrajin terpingkal-pingkal adalah ucapan selamat paginya yang dimirip-miripkan dengan parikan bahasa Jawa. Ia selalu mengucapkan “Hallo.. Good morning selamat pagi.. Memek kambing bulat persegi” kalau bertemu dengan pengrajin yang menjadi langganannya. Spontan ucapannya selalu ditimpali dengan gurauan-gurauan jorok dari para pengrajin. Tapi itulah justru yang membuat dia awet muda. Salah satu kegemaran Mr. Park kalau datang ke Indonesia adalah mengunjungi diskotek dan karaoke. Aku selalu diajak ke mana ia pergi. Sehingga aku banyak kenal dengan PR diskotek-diskotek yang ada di sekitar Tangerang ini. Soal kegemarannya akan wanita jangan ditanya! Ia pasti akan minta ditemani PR yang bertubuh montok dan berdada besar. Karena setiap masuk disk
Membuat wanita melakukan apapun dalam waktu 7 hari mau? Baca rahasianya klik disini
“Hallo.. Mami.. Saya mau nona yang ininya besar.. Banyak air.. Baguse” sambil tangannya menunjuk dadanya waktu bilang ininya… lalu mangacungkan jempolnya! Aku jadi selalu ketawa sendiri kalau mendengar ia memesan nona kepada Mami di diskotek atau karaoke. Maksudnya ia minta ditemani gadis yang montok. Katanya cewek montok “ja gung”-nya enak! Ja gung itu bahasa Korea artinya memek! Bukannya jagung yang biasa dibakar atau direbus disini! Sayang dong kalau dibakar atau direbus! Lebih enak dijadikan sashimi! Ha.. Ha.. Ha!
Demi efisiensi biaya, Mr. Park mengontrak rumah di daerah Serpong yang berfungsi sekalugus sebagai kantor. Mr. Park tinggal di Indonesia paling lama sekitar 10 hari, selanjutnya dua bulan atau tiga bulan sekali ia baru datang ke *********** Sebagai orang kepercayaan Mr. Park, aku harus bertanggungjawab atas operasi jalannya perusahaan setiap ia berada di Korea. Aku harus selalu mengontrol pekerjaan pengrajin sebelum siap ekspor dan selebihnya mengurus administrasi di kantor yang sekaligus rumah tinggalnya. Aku sendiri tinggal di luar kompleks perumahan itu yang berjarak 1 km dari kompleks perumahan tempat tinggalnya.
Nah seperti yang sudah kuceritakan di atas, kegemaran Mr. Park terhadap wanita sangat besar. Untuk itu ia mengontrak cewek Indonesia untuk dijadikan “istri” selama di *********** Aku kurang begitu paham berapa kontraknya dan bagaimana kesepakatan kontraknya, yang jelas cewek itu dulunya bekerja di salah satu karaoke yang menjadi langganannya. Sesuai seleranya, cewek yang dijadikan “istri” orangnya montok dan sangat seksi! Aku biasa memanggilnya Mbak Wulan.
Mbak Wulan orangnya tinggi, bahkan lebih tinggi dariku! Tingginya mungkin ada sekitar 165-an soalnya aku cuma 160-an! Kulitnya putih bersih dan selalu tercium bau wangi parfum berkelas. Ia asli Yogyakarta dan umurnya kira-kira sebaya denganku sekitar 26 tahunan. Dulu ia pernah kuliah di ABA tetapi karena kendala biaya ia drop-out dan bekerja sebagai PR di sebuah karaoke lalu ketemu dengan bossku ini. Ia mau dijadikan “istri” kontrak oleh bossku karena ia butuh biaya untuk membiayai adik-adiknya yang masih sekolah. Praktis setelah menjadi “istri” bossku ia dilarang melayani orang lain, jadi bisa dikatakan ia memble kalau bossku pulang ke Korea.
Selain aku, ada satu orang staf perempuan yang menjadi bagian administrasi. Aku biasa memanggilnya Titin. Ia seorang lulusan SMK jurusan sekretaris. Ia masih sangat muda. Usianya baru 20 tahun dan baru ikut Mr. Park kurang dari 1 tahun. Titin berasal dari Ngawi dan tinggal bersama kakaknya di dekat kontrakanku. Selain Titin ada lagi 1 orang pembantu, Ceu Entin dari Ciamis dan Mas Pardi, sopir pribadi Mr. Park.
Mungkin karena sering ditinggal Mr. Park, Mbak Wulan jadi sering kesepian. Ada saja ulahnya yang “mengundang” nafsuku kalau Mr. Park sedang di Korea. Ia sering membuatkan aku kopi ginseng walaupun untuk sekedar membuat kopi sudah ada Ceu Entin. Sialnya ia membawa kopi itu ke ruangan yang dijadikan kantor dengan mengenakan baju ketat tanpa lengan! Sehingga setiap kali menyodorkan cangkir bulu keteknya yang tebal selalu kelihatan jelas! Sungguh merangsang bagi darah mudaku! Soalnya kulitnya yang putih bersih sangat kontras dengan keteknya yang gondrong!
Membuat wanita melakukan apapun dalam waktu 7 hari mau? Baca rahasianya klik disini
“Halloo.. Selamat siang” seruku. “Yo bo seo.. Ini siapa ya” terdengar suara bahasa Indonesia agak kaku disebarang sana (Kalau menurut pendengaranku bunyinya mirip ‘sopo siro’ yang dalam bahasa Jawa artinya ‘siapa kamu’). “Ya.. Ini Iwan Mister! Maaf ini mister siapa ya?” “Ya Iwan.. Saya Mr. Kang. Sopire ada?” ternyata yang telpon Mr. Kang teman kental bosku yang sering mabuk-mabukan bersama-sama. Maksudnya ia menanyakan sopir. Orang Korea sulit menyebutkan konsonan di belakang sehingga selalu ditambah sendiri sopir jadi sopire.
“Oh sopire ada mister. Ada yang bisa dibantu mister” jawabku ikut-ikutan menyebut sopire secara spontan.
“Itu sopire saya pakai. Saya mau ke Jakarta ketemu teman! Saya tidak ada mobil. Sopire boleh datang ke rumah saya ya! “Sebentar saya tanya nona dulu mister! Nanti kalau boleh sopire saya suruh datang ke rumah mister!” maksudku saya mau bilang sama Mbak Wulan kalau Mas Pardi diminta Mr. Kang mengantarnya ke Jakarta.
“Ya.. Cepat kamu bicara-bicara sama nona. Nanti suruh sopire datang ke rumah ya!”
“Baik mister ” jawabku
“Ya.. Gam sa hab ni da” terdengar suara Mr. Kang di seberang dan telpon ditutup.
Nampaknya Mbak Wulan sangat senang mendengar permintaan Mr. Kang. Dengan segera disuruhnya Mas Pardi berangkat mengantar Mr. Kang ke Jakarta. Mas Pardi pun sangat senang, karena hal ini berarti uang tambahan bagi dia! Dengan mengantar Mr. Kang pasti ia akan mendapatkan uang tambahan yang lumayan. Setelah Mas Pardi berangkat, di rumah tinggal aku, Mbak Wulan dan Ceu Entin. Merasa tidak ada pekerjaan, Ceu Entin minta ijin sama Mbak Wulan untuk main ke rumah saudaranya yang mengontrak di luar kompleks perumahan. Kebetulan pikirku! Mbak Wulan pun seperti memberi angin, diijinkannya Ceu Entin pergi sehingga di rumah tinggal aku dengan Mbak Wulan yang selalu kurindukan!
Pikiran-pikiran kotorku segera bekerja mencari cara bagaimana memanfaatkan kesempatan emas ini untuk dapat menaklukkan Mbak Wulan! Dasar lagi mujur. Saat itu aku kok inginnya ke WC melulu. Karena tidak ada teman bicara jadi mungkin perasaannya pengin kencing saja. Tanpa syak wasangka aku langsung saja membuka pintu kamar mandi yang walaupun tidak dipakai selalu tertutup. Kamar mandi itu memang biasa dipakai karyawan, karena Mr. Park punya kamar mandi sendiri di kamar tidurnya.
Aku sangat terkejut saat Mbak Wulan menjerit begitu pintu kubuka. Ternyata Mbak Wulan sedang kencing sambil jongkok menghadap ke pintu. Aku terbengong-bengong terpaku menatap selangkangannya yang terbuka lebar! Baru kali ini aku melihat cewek sedang pipis. Oh indah sekali pemandangannya. Bukit kemaluannya yang lebat ditumbuhi rambut kelihatan memancarkan air seperti semburan jet pump “pedrollo”-nya Basuki. Celah sempit di sela-sela gundukan bukit itu berwarna merah jambu seperti delima merekah. Mbak Wulan pun kaget hingga tidak sempat menutupi aktivitas pribadinya, ia hanya melongo dan tidak menyangka kalau akan ada orang masuk ke kamar mandi itu.
“Ehh.. Eh.. Awas.. Aku sedang pipis..!” jeritnya terbata-bata.
“Sorry Mbak.. Aku enggak tahu ada orangnya..” aku tersipu malu.
“Tutup.. Pintunya” teriaknya lagi melihat aku melotot sambil melihat ke arah selangkangannya.
Seperti tersadar aku langsung menutup pintu dan kabur masuk ke ruangan kantor lagi. Dadaku bergemuruh tak menentu setelah menyaksikan pemandangan yang luar biasa tadi. Aku cemas jangan-jangan nanti Mbak Wulan marah dan melapor kepada Mr. Park bisa gawat nanti.
Membuat wanita melakukan apapun dalam waktu 7 hari mau? Baca rahasianya klik disini
“Ti.. Tidak Mbak.. Ma.. Maaf aku enggak tahu ada Mbak Wulan di situ” jawabku sedikit berbohong. Maksudnya berbohong kalau aku tidak melihat selangkangannya.
“Bohong.. Pasti kamu tadi lihat aku pipis! Iya kan? Ngaku aja deh..! Mbak engak marah kok” suaranya terdengar biasa. “Iya deh.. Mbak saya ngaku.. Tapi.. Swear saya enggak tahu kalau ada orang di situ” kataku membela diri.
“Ya.. Benar juga aku yang salah tidak mengunci pintu. Lagian tadi aku terburu-buru dari dapur sedang bikin kopi buat mu terus kepengin pipis jadi enggak sempat ke kamar mandi di kamar Mbak Wulan” kata-katanya melegakan hatiku.
“Benar Mbak saya minta maaf deh..” plong rasanya lega Mbak Wulan tidak marah.
“Enggak apa-apa, oh ya itu sudah Mbak bikinkan kopi ginseng ambil aja di dapur!”
“Terima kasih Mbak..” aku langsung ngeloyor ke dapur yang terletak dibelakang ruang tengah yang dibatasi dinding tanpa pintu.
Lagi-lagi Mbak Wulan membuat hatiku berdebar karena ia berdiri sangat dekat denganku. Parfum Dunne yang dipakainya semerbak menusuk hidung merangsang birahiku. Apalagi ia hanya memakai gaun baby doll tanpa lengan sehingga bulu keteknya yang lebat kelihatan sangat merangsang saat ia mengangkat lengannya.
Lagi-lagi terjadi kecelakaan kecil. Saat aku berbalik membawa kopiku aku bertabrakan dengan Mbak Wulan yang akan masuk ke dapur. Akibatnya kopiku tumpah dan sebagian mengenai perut dan pahanya. Ia menjerit karena kopinya cukup panas.
“Aduhh..” ia menjerit kesakitan.
“Ee.. So.. Sorry Mbak..” aku gugup dan segera berlari mengambil tissue di meja dapur untuk membersihkan tumpahan kopi yang mengotori gaunnya di bagian perut.
“Aduhh.. Panass..” desis Mbak Wulan kepanasan.
Dengan panik aku segera mengelap dan menggosok bagian perutnya yang tersiram kopi dan tanpa sadar Mbak Wulan pun menyingkap gaunnya membuka pahanya yang kepanasan tersiram air kopi tadi. Aku pun segera mengelap pahanya pelan-pelan dengan tissue yang kupegang.
“Sorryy Mbak.. Aku enggak sengaja” aku semakin gugup karena Mbak Wulan mendesis-desis terus.
“Cepat ambil nivea creme di meja rias kamar..” desisnya. Aku segera berlari masuk ke kamar Mbak Wulan dan mencari-cari krim yang dimintanya. Mungkin karena aku enggak keluar-keluar, Mbak Wulan segera menyusul masuk ke kamar.
“Itu.. Yang seperti odol yang warnanya putih tutupnya biru” lagi-lagi Mbak Wulan mengangkat lengan menunjuk botol yang dimaksud. Bulu keteknya yang lebat sangat merangsang birahiku. Untungnya air kopi yang tumpah tidak terlalu panas karena sempat ditinggal pipis Mbak Wulan tadi sebelum memanggilku untuk mengambilnya, sehingga tidak meninggalkan bekas luka bakar. Ia cuma sedikit kepanasan. Mbak Wulan duduk di tepi tempat tidur dan menyingkap gaunnya ke atas. Aku dengan sukarela membantunya membalur pahanya yang tersiram dengan nivea. Kedua mata Mbak Wulan terpejam dan napasnya sedikit tertahan saat aku membalur pahanya dari arah atas lututnya ke atas. Gaunnya disingkapkan ke atas hingga gundukan kemaluannya yang terbungkus celana dalam putih tampak membayang warna kehitaman. Bahkan dari celah-celah bagian bawah ada beberapa helai rambut kemaluannya yang menjulur keluar. Pahanya sangat lembut dan halus.
Membuat wanita melakukan apapun dalam waktu 7 hari mau? Baca rahasianya klik disini
Hatiku tambah mencelos saat aku mendengar panggilannya. Aku bertanya-tanya apa gerangan yang akan aku hadapi. Jangan-jangan aku akan dimaki-maki dan dimarahi. Apa yang harus kulakukan? Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam hatiku.
“Wan.. Tadi kamu lihat semuanya ya?” selidik Mbak Wulan saat aku mendekat.
Aku agak gemetar saat menyentuh kulit pahanya yang lembut. Darahku bergolak menghadapi keadaan itu. Namun aku tidak berani memulai. Soalnya resikonya terlalu berat untukku. Aku takut kalau Mbak Wulan mengadu kepada Mr. Park kelak. Bisa-bisa aku kehilangan pekerjaan! Dasar nasib mujur.. Mbak Wulan diam saja saat aku mengelus-elus pahanya walaupun seluruh pahanya sudah selesai kulumuri krim. Matanya masih terpejam.
Akupun sekarang tidak lagi mengelus, tetapi berganti memijit-mijit pahanya kiri dan kanan bergantian. Jari-jariku merangkak dari atas lutut ke atas hingga pangkal pahanya. Mbak Wulan diam saja bahkan sedikit-demi sedikit mulai menggeser pahanya agak lebih terbuka.
Aku semakin berani. Jari-jariku sedikit kutekan pada saat memijat daerah pangkal pahanya yang sudah terbuka lebar. Bahkan kadang aku sedikit menyentuhkan tanganku pada gundukan di selangkangannya yang terbungkus celana dalam putih itu dengan gerakan yang seolah-olah tidak sengaja. Napas Mbak Wulan mulai memburu. Dan ia melenguh pelan saat tanganku menyentuh gundukan bukit di selangkangannya. Hal ini membuat aku lupa diri. Aku semakin berani lagi. Dari hanya menyentuh sekarang aku sudah mulai berani memegang bukit kemaluannya, walaupun hanya dari luar CD-nya. Celana dalamnya sudah mulai basah. Tetapi aku tidak berani lebih jauh lagi. Aku hanya meremas lembut dan memijat bukit kemaluannya dari luar CD. Mungkin karena aku ragu-ragu, Mbak Wulan yang sudah terangsang langsung memelukku. Bibirnya terbuka dan matanya terpejam. Mendapat reaksi seperti itu keberanianku timbul. Tangan kananku kulingkarkan ke punggung Mbak Wulan dan meraihnya ke pelukanku, tangan kiriku semakin berani menelusup ke dalam celana dalam Mbak Wulan dan meraba-raba bukit kemaluan Mbak Wulan yang sudah semakin basah. Sementara bibirku langsung menyergap bibir Mbak Wulan yang setengah terbuka, lidahku kudorong masuk bibirnya dan menjilat-jilat langit-langit mulutnya. Tangan Mbak Wulan pun tidak tinggal diam. Jari-jarinya membuka kancing kemejaku dan menyusupkan tangannya mengelus dadaku.
“Hh..” napasku tersengal saat tangan Mbak Wulan meraba-raba dadaku.
Lidahku dan lidah Mbak Wulan saling berkutat. Jari tanganku mulai menyentuh cairan pekat yang sangat licin di celah-celah gundukan bukit kemaluan Mbak Wulan. Aku semakin terangsang. Jariku kugesek-gesekkan ke dalam celah hangat di selangkangan Mbak Wulan dan bergerak sepanjang alur sempit di sela-sela gundukan bukit kemaluan Mbak Wulan dari atas hingga ke bawah.
“Ohh..” Mbak Wulan mendesis sambil matanya tetap terpejam menerima rangsanganku.
Pahanya semakin dibuka lebar-lebar sehingga memudahkan jariku masuk lebih dalam lagi. Aku terus menggerak-gerakkan jariku di dalam jepitan bukit kemaluan Mbak Wulan yang semakin licin. Jari-jariku terus mencari dan mencari hingga kutemukan sebentuk tonjolan kecil di ujung atas di celah-celah bukit kemaluan Mbak Wulan. Kugesek tonjolan itu dengan penuh perasaan. Mbak Wulan semakin menggerinjal dalam dekapanku. Napasnya kian memburu. Bibirku digigit Mbak Wulan dengan gemas. Tangan Mbak Wulan pun mulai membuka zipper celanaku dan terus menyusup ke dalam CD GTman-ku. Diremasnya penisku yang sudah mulai mengeluarkan cairan dengan lembut sambil sesekali diurut dan dikocok. Hal ini membuat aku semakin blingsatan. Tangan Mbak Wulan semakin gemas meremas kantung pelirku saat kugerak-gerakkan jariku di tonjolan kecil di celah bukit kemaluannya dengan gerakan memutar.
Membuat wanita melakukan apapun dalam waktu 7 hari mau? Baca rahasianya klik disini
“Akhh.. Terusshh.. It.. Ituu.. Yaahh” tubuhnya melonjak-lonjak dalam dekapanku.
Pantatnya terangkat dan kepalanya terdongak ke belakang. Tangannya semakin kencang meremas biji pelirku hingga kurasakan agak ngilu.
“Akk. U.. Mau kell.. Luarhh.. Ohh.. Ter.. Russhh” mulutnya terus mendesis.
Aku pun semakin cepat memutar jariku menggesek tonjolan kecil itu. Akhirnya tubuh Mbak Wulan terhentak dan meliuk-liuk saat mencapai puncak kenikmatannya. Matanya terpejam semakin erat bibirnya digigitnya sendiri dan tangannya semakin erat meremas kantung pelirku.
“Ohh.. Kamu.. Pintar.. Wann..” desisnya sambil mengatur napas.
Ia langsung ambruk dan menelentang di tempat tidur. Setelah napasnya agak teratur aku semakin berani lagi. Kutarik CD-nya ke bawah. Mbak Wulan membantuku dengan mengangkat pantatnya sehingga aku mudah meloloskan CD-nya dan melemparkannya ke lantai. Kemudian kutarik kedua kakinya hingga menjulur ke lantai. Dengan telentang di kasur dan kakinya terjulur ke lantai, bukit kemaluan Mbak Wulan nampak semakin membusung. Tanpa membuang-buang waktu aku segera mendekatkan wajahku ke selangkangan Mbak Wulan dan mulai menciumi bukit kemaluannya yang menggiurkan itu.Mbak Wulan yang memang sudah lama tidak disentuh laki-laki sejak “suami”-nya yang notabenenya adalah bossku pulang ke Korea seperti orang yang kehausan saja. Tangannya segera menekan kepalaku agar lebih ketat menekan bukit kemaluannya. Bibirku segera menyedot dan menciumi bukit kemaluan Mbak Wulan dengan gemasnya. Rasanya agak asin-asin sedikit seperti ojingo (cumi-cumi) mentah. Lidahku segera kujulurkan dan menjilat bergerak mengikuti alur yang membentang di celah bukit kemaluan Mbak Wulan dari bawah ke atas. Kuulangi geseran lidahku beberapa kali sambil sesekali kudorong dan agak kutekan di tonjolan kecil di sudut atas celah bukit kemaluan Mbak Wulan yang sudah sangat basah.
Membuat wanita melakukan apapun dalam waktu 7 hari mau? Baca rahasianya klik disini
Pantat Mbak Wulan selalu terangkat ke atas seolah-olah menyambut dorongan lidahku pada bukit kemaluannya. Kepalaku semakin ditekannya ke selangkangannya hingga aku sulit bernapas. Tubuh Mbak Wulan menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan saat aku yang gemas menyedot tonjolan kecil dicelah bukit kemaluannya.
“Hhkk.. Ohh.. Terr.. ushh.. hh” ia terus mendesis-desis. Gerakan lidahku kupercepat menggesek tonjolan kecil dicelah bukit kemaluan Mbak Wulan demi melihat ia semakin on. Kedua kaki Mbak Wulan bahkan dikaitkannya ke belakang leherku untuk lebih menekan wajahku ke bukit kemaluannya. Aku semakin bersemangat menjilat dan menyedot tonjolan kecil itu yang semakin lama semakin keras seolah mau pecah. Tanganku pun tak tinggal diam! Kedua telapak tanganku menekan dan memijat bukit kemaluan Mbak Wulan yang membusung dengan gemasnya.
Akhirnya dengan diiringi lenguhan panjang tubuh Mbak Wulan terhentak hentak. Kakinya semakin menekan kepalaku dan pantatnya terangkat ke atas menyambut wajahku yang menekan bukit kemaluannya.
“Ohh.. Terusshh oohh.. Ohh” tubuhnya semakin liar meronta selama beberapa detik lalu terdiam.
Kedua kakinya terkulai lemas di kedua pundakku. Tangannya terpentang melebar dan dadanya naik turun mengiringi deru napasnya. Aku sangat terangsang melihat betapa tubuhnya yang putih dihiasi bulu-bulu hitam lebat di selangkangannya dan kedua ketiaknya.
Dengan cepat aku berdiri dan melepas seluruh pakaianku. Kini aku sudah telanjang bulat tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhku. Penisku yang ukurannya sedang berdiri tegak dengan ujung yang mengkilat karena basah oleh cairan. Lalu aku menarik gaun baby doll yang masih melekat di tubuh Mbak Wulan melalui lehernya. Mbak Wulan membantuku dengan menggeser tubuhnya. Sekarang ia hanya mengenakan bra putih tanpa penutup lain menutupi keindahan tubuhnya.
Aku menindih tubuhnya dan menempatkan diriku di tengah-tengah kedua pahanya. Penisku yang sudah tegang terjepit di antara gundukan bukit kemaluan Mbak Wulan dan tubuhku sendiri. Tanganku kulingkarkan ke belakang tubuh Mbak Wulan dan kubuka kaitan bra-nya. Kulempar satu-satunya kain yang tersisa di tubuhnya hingga kini aku dan Mbak Wulan sama-sama telanjang tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh. Kugumuli tubuh Mbak Wulan yang masih lemas. Kucium bibir Mbak Wulan dengan gemas. Kudorong lidahku menyusup ke dalam mulut Mbak Wulan yang terbuka dan kugesek-gesekkan lidahku ke langit-langit mulutnya.
Reaksi Mbak Wulan luar biasa. Dengan ganas ia menyambut bibirku dan menyedot lidahku sekuat tenaga. Tanganku bergerak liar mengelus dan menjamah seluruh tubuh telanjangnya. Tangan Mbak Wulan pun melingkar ke punggungku dan mengelus-elus punggungku. Pantat Mbak Wulan bergeser ke kanan dan ke kiri menyambut tekanan penisku pada bukit kemaluannya.
“Ughh..” aku sulit bernapas karena lidahku disedot bibir Mbak Wulan. Rasa nikmat menjalar dari ujung kaki ke ubun-ubun. Batang penisku yang sudah sangat keras terjepit bukit kemaluan Mbak Wulan yang hangat dan licin.
Aku berusaha melepaskan lidahku dari sedotan Mbak Wulan. Aku ingin memenuhi obsesiku untuk menciumi ketiaknya yang lebat ditumbuhi bulu keteknya. Obsesiku terpenuhi ketika Mbak Wulan melepaskan sedotannya pada lidahku. Tanpa membuang waktu kubuka lengannya lebar-lebar lalu kedekatkan wajahku ke ketiaknya dan dengan gemas kuciumi ketiaknya. Lidahku menelusuri lengan bagian atas Mbak Wulan hingga ke samping payudaranya yang montok. Sesekali kutekankan wajahku ke ketiaknya yang ditumbuhi bulu ketek yang sangat lebat. Tubuh Mbak Wulan menggerinjal di bawah dekapanku.
“Hshh.. Gelii.. Oohh.. Gelii..” ia mendesis kegelian saat kujilati ketiaknya denga gemas.
Rasain kamu! Siapa suruh punya bulu ketek gondrong begini! Kataku dalam hati sambil terus menggasak ketiaknya.
“Amp.. Puun.. Su.. Dahh.. Ohh” tubuhnya semakin liar menggerinjal dalam dekapanku.
Aku tak mau membiarkannya lepas begitu saja. Kuangkat lengan Mbak Wulan yang satu lagi dan kali ini ketiak yang satunya menjadi bulan-bulanan lidahku. Setelah puas memenuhi obsesiku, kini mulutku merambat ke payudaranya. Dengan gemas kusedot payudaranya. Kumasukkan payudaranya sepenuh mungkin ke dalam mulutku.
“Ohh.. Shh..” tubuhnya semakin melengkung ke atas saat kedua puting payudaranya kumasukkan ke dalam mulutku dan kupermainkan dengan lidahku sepuas-puasnya.
“Sudahh.. Ohh.. Sekarrangghh.. Auchh..” Mbak Wulan merintih-rintih memohon agar aku segera menyudahi permainan lidahku di kedua payudaranya.
Aku menyudahi permainan lidahku pada payudaranya. Lidahku sekarang bergeser turun ke arah perutnya yang putih mulus dan masih rata. Kukais-kais lubang pusarnya lalu kugigit-didit bagian bawah pusarnya dengan gerakan cepat hingga membuat tubuh Mbak Wulan terhentak-hentak. Beberapa kali hal itu kulakukan untuk membuat Mbak Wulan terangsang hebat. Teknik ini kuperoleh dari pengalamanku dahulu dengan Mbak Narsih saat aku masih kuliah. Setelah itu lidahku bergeser ke bawah lagi. Aku bangun dan berdiri lagi di lantai. Kuangkat kaki Mbak Wulan sambil membungkuk dan kujilati pangkal pahanya. Lidahku bergeser dari pangkal paha ke bawah terus ke kaki. Kujilati betis Mbak Wulan yang indah lalu seluruh jari-jarinya kujilati satu per satu.
“Shh.. Ohh.. Kamu.. Heb.. Bathh.. Ohh” Mbak Wulan mendesis dan merintih menikmati permainanku.
Aku terus bekerja memuaskan hasratku menikmati setiap jengkal tubuh Mbak Wulan sepuasku. Setelah kujilati seluruh jari kakinya, lidahku berpindah ke kaki satunya lagi. Arah gerakan lidahku terbalik dari yang pertama.
Pertama-tama kujilati seluruh jari kakinya, lalu lidahku merayap ke atas ke betisnya, lalu ke lututnya dan naik lagi hingga ke pangkal pahanya. Jilatan lidahku selalu kuselingi dengan gigitan-gigitan kecil hingga tubuh Mbak Wulan menggeliat dan pantatnya terangkat-angkat menahan geli.
Dari pangkal paha lidahku merambat lagi naik ke atas. Lidahku bergeser ke perut Mbak Wulan lalu naik ke bawah payudaranya. Setelah puas melumat kedua payudaranya lidahku kembali bergeser naik ke lehernya yang jenjang. Tubuhnya semakin mengeliat saat lidahku menari-nari diseputar lehernya yang putih mulus. Seluruh bulu tangannya meremang berdiri saat lidahku menjilat-jilat leher bagian belakang. Mata Mbak Wulan terpejam dan mulutnya setengah terbuka menikmati layananku. Kedua tanganku membekap kedua payudaranya yang montok lalu bibirku menyergap mulutnya yang setengah terbuka. Kusedot bibir Mbak Wulan dengan gemas dan kodorong lagi lidahku ke dalam mulutnya.
Membuat wanita melakukan apapun dalam waktu 7 hari mau? Baca rahasianya klik disini